GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA TETANGGA
GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA TETANGGA
Sering kita menjumpai peristiwa alam, baik peristiwa alam yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri maupun peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas rangkuman materi IPS Kelas VI (enam) sekolah dasar pada semester II. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terkait dengan peristiwa alam sebagai berikut.
A. Gejala Alam
Gejala alam adalah peristiwa alam yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam yang merugikan manusia dan lingkungannya ataupun meluluhlantahkan harta, merenggut nyawa, barulah gejala alam tersebut disebut sebagai bencana alam. Gejala alam ada yang merugikan dan ada pula yang menguntungkan. Gejala alam yang merugikan misalnya gempa bumi, tsunami, badai tropis. Sedangkan gejala alam yang menguntungkan misalnya embun di pagi hari, hujan, gerimis.
Salah satu bencana alam yang sering dialami Indonesia adalah letusan gunung berapi dan gempa bumi. Mengapa Indonesia rawan terjadi letusan gunung berapi dan gempa bumi? Karena secara geologis, Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan muda yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
B. Peristiwa Alam yang Terjadi karena Faktor Alam
Berikut adalah peristiwa alam yang terjadi karena faktor alam diantaranya:
1. Gempa bumi
Gempa bumi adalah gejala alam yang berupa goncangan pergerakan lapisan kerak bumi secara tiba-tiba yang ditimbulkan oleh tenaga dari dalam bumi. Kekuatan gempa bumi dinyatakan dengan skala Richter, dengan skala ini besarnya kekuatan gempa bumi diukur dari rentang 1 – 9. Gempa bumi juga bisa diukur dengan Skala Mercalli.
Gempa bumi ada tiga jenis, yaitu:
a. Gempa tektonik
Terjadi karena tabrakan/ pergeseran antarlempeng bumi.
b. Gempa vulkanik
Terjadi karena letusan gunung berapi. Indonesia rawan gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik dikarenakan wilayah Indonesia secara geologis terletak antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Selain itu di Indonesia banyak terdapat gunung api aktif.
c. Gempa terban/ runtuhan
Gempa yang terjadi karena adanya runtuhan gua atau tanah.
2. Tsunami
Tsunami berasal dari Bahasa Jepang “su” artinya pelabuhan dan “namI” artinya gelombang. Tsunami adalah gelombang laut dengan kecepatan tinggi yang ditimbulkan oleh adanya gangguan yang bersifat tiba-tiba dari dasar laut. Gangguan tersebut berupa: gempa bumi tektonik, letusan gunung api, karena jatuhnya benda langit (misal meteor) di dalam laut, longsoran tanah yang terjadi di dasar laut.
Indonesia rawan tsunami dikarenakan Indonesia adalah negara kepulauan sekaligus merupakan daerah pertemuan tiga lempeng yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Eurasia.
Gambar tsunami Jepang pada tahun 2011
3. Gunung meletus
Adalah aktivitas gunung api yang mengeluarkan material berupa bahan padat, cair, dan gas yang ada di dalam perut bumi ke permukaan bumi. Bahan padat itu berupa batu, kerikil, asir, dan abu. Magma adalah cairan yang terdapat di dalam inti bumi. Pada saat gunung meletus, magma disemburkan keluar berupa bahan cair yaitu lahar dan lava. Lahar adalah cairan panas yang keluar dari perut bumi pada saat gunung api meletus. Lava adalah magma serta segala benda yang sudah mencair yang dimuntahkan oleh gunung api dan sampai di permukaan bumi.
Gambar Detik-detik meletusnya Gunung Merapi pada tahun 2010
4. Angin topan/ angin ribut
Adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan 120 km/jam atau lebih. Angin topan terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yg sangat besar.
5. Banjir
Adalah genangan air yang mengalir sangat deras dengan ketinggian melebihi tingkat normal. Banjir bandang adalah banjir yang sangat besar dan berbahaya. Banjir sering disebut air bah.
Faktor penyebab banjir:
FAKTOR ALAM: curah hujan tinggi, daerah yang lebih rendah dari permukaan air laut, adanya pasang surut air laut.
FAKTOR MANUSIA: penebangan hutan secara liar, pembuangan sampah sembarangan, penggundulan hutan.
6. Badai/ siklon tropis
Adalah angin ribut yang berpusat dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Siklon tropis sering muncul di Samudera Hindia dan perairan Barat Australia. Negara tetangga yang sering dilanda siklon tropis adalah Filipina.
7. Angin jatuh/ angina fohn
Angin fohn adalah angin yang berembus ke atas puncak pegunungan dengan suhu yang terus berkurang, kemudian berembus turun sepanjang lereng gunung dengan suhu kembali naik dengan kelembapan yang rendah.
Angin fohn ditiap daerah berbeda-beda, sbb:
Angin Gending di Probolinggo
Angin Kumbang di Brebes (Jateng)
Brubu di Makasar
Angin Wambrau di Biak (Papua)
Angin Bohorok di Deli (Sumatra Utara)
8. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan bisa terjadi dikarenakan kekeringan yang berkepanjangan.
9. Tanah longsor
Tanah longsor biasanya terjadi di daerah pegunungan. Makin curam kemiringan suatu daerah, maka makin besar kemungkinan terjadi tanah longsor.
C. Peristiwa Alam yang Terjadi karena Perilaku Manusia
Penebangan hutan secara liar / pembalakan liar/ ILLEGAL LOGGING
Akibat yang ditimbulkan: banjir, tanah longsor, kekeringan di musim kemarau, punahnya berbagai jenis hewan dan tumbuhan, bertambahnya lahan tandus.
Peladangan berpindah
Adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara berpindah-pindah dari lahan satu ke lahan lainnya. Akibat : sering terjadi kebakaran hutan.
Membuang sampah sembarangan
Akibat: banjir, polusi tanah, air, dan udara.
Kegiatan penambangan
Penggalian barang tambang yang tidak memperhatikan lingkungan menyebabkan tanah longsor dan kerusakan lingkungan.
D. Gejala Alam di Negara Tetangga
Secara umum gejala alam yang terjadi di Indonesia pun juga tidak jauh berbeda dengan gejala alam yang terjadi di negara tetangga kawasan Asia Tenggara.
1. Gempa bumi dan tsunami
Negara tetangga yang rawan terjadi gempa dan tsunami adalah Filipina dan Jepang, karena Negara tersebut berbentuk kepulauan dan secara geologis terletak di daerah labil yaitu pertemuan antarlempeng tektonik.
2. Gunung meletus
Negara di Asia Tenggara yang tidak pernah mengalami bencana alam gunung meletus adalah Brunai Darussalam dan Singapura, karena pada wilayah tersebut tidak ada gunung berapi.
3. Banjir
4. Siklon tropis
Siklon tropis mempunyai nama lain di tiap negara:
· Di Filipina disebut TAIFUN, seperti TAIFUN BAGYO dan TAIFUN NINA.
· Di Myanmar disebut siklon tropis NARGIS
· Di Vietnam disebut badai tropis LEKIMA, selain itu ada pula: topan DURIAN dan topan KETSANA serta badai tropis CHANCU.
· Di dekat Australia disebut badai tropis WILLY.
5. La Nina dan El Nino
LA NINA dan EL NINO merupakan bentuk gejala peenyimpangan iklim.
LA NINA adalah proses mendinginnya suhu permukaan air laut di bawah rata-rata pada kawasan Pasifik Timur dan Tengah di sekitar Khatulistiwa. Gejala ditandai tetap tingginya curah hujan di saat seharusnya curah hujan sudah mulai menurun. Gejala LA NINA menyebabkan hujan lebat, badai tropis, dan banjir.
EL NINO merupakan kebalikan dari La Nina. EL NINO adalah gejala menghangatnya temperature permukaan air laut di atas rata-rata pada kawasan Pasifik Timur dan Tengah. Gejala EL NINO ditandai dengan panas yang tidak normal yang mengganggu pola curah hujan dan angin. Gejala EL NINO menyebabkan kekeringan.
Post A Comment:
0 comments: